'Fadli Zon Library' Tampilkan Sejarah Indonesia di Pameran Museum DPR
![](http://berkas.dpr.go.id/pemberitaan/images_pemberitaan/images/AFR_5530.jpg)
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon Foto : Arief/mr
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon turut memperkenalkan sejumlah koleksi pribadinya berupa barang antik yang bernilai sejarah yang ditampilkan di booth Fadli Zon Library pada acara Pameran Bersama Museum DPR RI. Fadli menjelaskan, berbagai barang antik yang di booth Fadli Zon Library antara lain adalah benda-benda yang pernah digunakan oleh para tokoh bangsa seperti Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir.
“Barang-barang yang ditampilkan di Fadli Zon Library antara lain adalah benda-benda yang pernah dipakai tokoh bangsa seperti Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir. Perkakas Sutan Sjahrir yang ditampilkan yaitu jam tangan Rolex sejak tahun 1945. Selain itu, ada juga seperangkat perkakas milik Mohammad Hatta seperti peci, dasi, dua koper kulit warna coklat, dan kacamata,” ujar Fadli, saat meninjau Pameran bertema “Museum Untuk Kemajuan Informasi dan Peradaban Bangsa” di Lobby Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (19/8/2019).
Selain itu, Politisi Partai Gerindra ini juga memperkenalkan barang koleksi lainnya yaitu dua koper milik Presiden ke-2 RI Soeharto dan biola maestro Idris Sardi. Turut ditampilkan pula barang antik miliknya berupa koran dan buku yaitu dua koran lama yaitu Selompret Malajoe tahun 1862, Warta Madura-Syuu tahun 1945 serta ada juga Injil atau Bibel terbitan 1532 dan Alquran terjemahan bahasa Prancis tahun 1688.
“Barang-barang antik dan bersejarah yang dipamerkan ini merupakan koleksi pribadi milik saya yang disimpan di Fadli Zon Library. Adapun, Fadli Zon Library berlokasi di kawasan Bendungan Hilir. Selain barang antik, ada pula koleksi sejumlah buku yang ditulis sendiri seperti Mimpi-Mimpi yang Kupelihara, Kumpulan Puisi 1983-1991, Kumpulan Puisi Air Mata Buaya, Keris Minangkabau, Keris Lombok, dan Politik Huru Hara Mei 1998,” ungkap Fadli.
Terkait hal itu, Fadli menuturkan, untuk mengumpulkan sejumlah benda bersejarah tersebut, dirinya membutuhkan waktu sekitar 25 sampai dengan 30 tahun. “Semua benda koleksi sangat berkesan bagi saya. Terutama, koleksi surat Bung Karno, jam milik Sutan Sjahrir dan kacamata Bung Hatta,” jelas Fadli.
Seperti diketahui, Fadli Zon Library adalah salah satu booth yang ditampilkan dalam Pameran bersama Museum DPR RI 2019 yang berlangsung selama tiga hari yaitu dari 19-21 Agustus 2019. Fadli mengungkapkan, museum bagi dirinya memiliki arti penting bagi sebuah bangsa karena menurutnya peradaban sebuah bangsa terekam dalam sebuah museum.
"Peradaban sebuah bangsa, budaya sebuah bangsa itu terekam di dalam museumnya. Jadi kalau melihat perjalanan bangsa itu kita lihat dari museum-museum di negara itu, di bangsa itu. Itulah saya kira kenapa kita perlu mengedepankan Museum sebagai etalase peradaban dan menjadi artefak yang hidup," tutup Fadli. (pun/er)